agak galak (hehehe), tapi lebih sering diam..
bukan karena mau menghindari konflik.. namun mencoba untuk memperbesar ruang "memaklumi kesalahan orang lain" atau dengan kata lain.. apa yang masih bisa gw kompromikan,, ya lebih baik gw kompromikan lah..
banyak diam, jarang komentar
banyak yang complain..
mereka bilang, susah tebak isi hati gw,, mereka bilang ga baik menutup-nutupi kesalahan,, mereka bilang gw pasif,, mereka bilang ini.. mereka bilang itu..
awalnya susah memang merubah apa yang jadi diri gw selama ini.. gw memang bukan orang yang senang cuap-cuap, yang senang membahas ini itu ga jelas juntrungannya (kecuali sama sahabat-sahabat gw ya.. kalo sama mereka, everything is precious to talk ^^v)..
tapi semakin kesininya semakin berasa sih.. berasa banget malah..
bahwa ketika gw diam.. gw dianggap baik-baik saja..
ketika gw diam,, gw dianggap setuju
ketika gw diam, malah cenderung gw tidak dianggap..
lama-lama kok jadi berasa banyak beban,, yang akhirnya numpuk di bahu gw hanya karena gw tidak complain ketika gw diberi beban terus menerus.. kadang berasa jadi gak adil, tapi sekali lagi.. karena gw merasa ini masih bisa dikompromikan, gw pun akhirnya diam saja...
but enough is enough...
i reach my limits.. n i can go any further for this things...
i try to speak up.. (maybe too loud)
karena sekarang gw merasa, gw (somehow) di kategorikan sebagai orang yang cukup rebel
orang yang harus dibenahi EQnya (hufhhh...)
gw dianggap punya perspektif pada 1 orang tertentu (ya.. gw ngaku kalau untuk hal itu)
tapi bukan berarti perspektif gw mengganggu profesionalisme gw.. (no, not at all)
i know my self.. n i know.. how hard my self to push my emotion to the lowest level..
to keep my perspective away from the profesionalism
tapi,, lagi-lagi orang dengan perspektif tentang gw dan tentang 1 orang tertentu ini.. menggunakan perspektifnya untuk mencoba jadi penengah antara gw dengan 1 orang tertentu ini.. and u know what?? its just make me piss off....
hadgfytwhE7490IKLncZVp**??di54$I&
kadang.. mungkin yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.. suatu konflik.. bukan dengan menghindarinya,, tapi bukan juga dengan terlalu memaksa untuk menyelesaikannya secepatnya..
kadang yang lebih diperlukan ada waktu... butuh lebih banyak waktu untuk memikirkan kembali masalah itu.. butuh waktu untuk bisa memutuskan apakah masalah itu masih bisa dikompromikan, atau memang harus dibawa ke permukaan.. dan butuh waktu yang tepat untuk membahas, menelaah, dan menyelesaikannya...
tahu susu??
ya.. susu itu baik kan untuk kesehatan..
tapi tau gak?? ketika susu itu diminum setelah minum obat, dia justru akan menetralkan efek si obat
sehingga obat tersebut justru tidak bisa berfungsi dengan semestinya
si obat justru jadi tidak bisa menyembuhkan penyakit yang ada
hanya karena meminum susu di waktu yang tidak tepat
so .. every goodness ..
if it given at an inappropriate time
it will not bring any goodness
it can even destroy something that was already well ..
if it given at an inappropriate time
it will not bring any goodness
it can even destroy something that was already well ..
so be careful.. be wise..
to speak,, or to be quiet is your choice.. but to speak in the "right time" is a must..
No comments:
Post a Comment